Tuberkulosis Menyerang Sejak Abad ke-18 di Eropa
A
A
A
EROPA - Sebuah penemuan baru-baru ini mengungkapkan, tuberkulosis (TB) banyak diderita kalangan atas Eropa pada abad ke 18. TB umumnya menyerang orang miskin dan mereka yang terinfeksi virus AIDS di negara maju.
Dilansir dari VOA, di Eropa 2,5 abad yang lalu kalangan kelas atas juga terkena penyakit paru-paru yang mematikan ini. Faktanya terdapat delapan dari 26 mayat yang diawetkan di Gereja Dominican di Vac (VATS) Hungaria menyimpan gen TB. Ada beberapa virus TB pada lima mummi tersebut.
Mark Pallen dari Universitas Warwick di Inggris mengatakan bukti-bukti menunjukkan, pada jaman tersebut orang umum terinfeksi lebih dari satu virus TB secara bersamaan.
"Pada zaman sekarang biasanya seseorang terkena satu jenis virus dan itulah asumsi kita mengenai TB. Tapi kami mendapati tidak demikian, dan kami menemukan dua atau tiga gen berbeda pada satu orang dari sampel-sampel ini," papar Mark.
Para peneliti menemukan seorang ibu dan anak perempuan yang terinfeksi berbagai virus TB dan mungkin saling menularkan. DNA dengan mudah diperoleh dari sample jaringan mumi tersebut.
Dengan menggunakan teknik Metagenomics, Mark dan tim berhasil mengenali DNA TB langsung pada sampel-sampel jaringan. Cara ini lebih baik dibandingkan menggunakan cara yang lebih sulit dengan menumbuhkan bakteri untuk dianalisa.
Ditemukannya virus TB dalam lima mummi tersebut, maka peneliti memperkirakan banyak orang ketika itu terinfeksi TB dan menyebar dengan mudah.
Kini berbagai infeksi telah ditemukan di Afrika Selatan yang rentan dengan kasus HIV dan kebal anti biotik. Sebab, jika terinfeksi lebih dari satu bakteri TB akan menyulitkan perawatan penderita.
Mark mengatakan analisa mutasi dalam sample-sample TB baik yang lama maupun baru menunjukkan bakteri TB sudah ada hampir 6000 tahun lalu sampai periode akhir Romawi.
Dilansir dari VOA, di Eropa 2,5 abad yang lalu kalangan kelas atas juga terkena penyakit paru-paru yang mematikan ini. Faktanya terdapat delapan dari 26 mayat yang diawetkan di Gereja Dominican di Vac (VATS) Hungaria menyimpan gen TB. Ada beberapa virus TB pada lima mummi tersebut.
Mark Pallen dari Universitas Warwick di Inggris mengatakan bukti-bukti menunjukkan, pada jaman tersebut orang umum terinfeksi lebih dari satu virus TB secara bersamaan.
"Pada zaman sekarang biasanya seseorang terkena satu jenis virus dan itulah asumsi kita mengenai TB. Tapi kami mendapati tidak demikian, dan kami menemukan dua atau tiga gen berbeda pada satu orang dari sampel-sampel ini," papar Mark.
Para peneliti menemukan seorang ibu dan anak perempuan yang terinfeksi berbagai virus TB dan mungkin saling menularkan. DNA dengan mudah diperoleh dari sample jaringan mumi tersebut.
Dengan menggunakan teknik Metagenomics, Mark dan tim berhasil mengenali DNA TB langsung pada sampel-sampel jaringan. Cara ini lebih baik dibandingkan menggunakan cara yang lebih sulit dengan menumbuhkan bakteri untuk dianalisa.
Ditemukannya virus TB dalam lima mummi tersebut, maka peneliti memperkirakan banyak orang ketika itu terinfeksi TB dan menyebar dengan mudah.
Kini berbagai infeksi telah ditemukan di Afrika Selatan yang rentan dengan kasus HIV dan kebal anti biotik. Sebab, jika terinfeksi lebih dari satu bakteri TB akan menyulitkan perawatan penderita.
Mark mengatakan analisa mutasi dalam sample-sample TB baik yang lama maupun baru menunjukkan bakteri TB sudah ada hampir 6000 tahun lalu sampai periode akhir Romawi.
(nfl)